Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, saat ini berbelanja semakin mudah dengan adanya e-commerce dan ekspedisi. Namun, dengan mudahnya akses untuk berbelanja, tak menutup kemungkinan para pelaku penipuan dalam melancarkan aksinya. Muncul modus penipuan baru yaitu modus fraud pinjol yang dapat menguras dompet dan riwayat kredit korban.
Pada awalnya, pelaku akan menghubungi korban dan mengaku sebagai karyawan dari jasa pengiriman atau e-commerce. Biasanya, pelaku akan melancarkan aksinya setelah korban melakukan transaksi online dan sedang dalam keadaan menunggu paket dan mulai membacakan nomor resi untuk membangun kepercayaan korban. Kebocoran data tersebut kemungkinan didapatkan dari metode phising atau kebocoran data. Untuk itu, agar Anda dapat lebih hati-hati, kenali alur modus pinjol dan paket bermasalah seperti dibawah ini:
1. Penipu Menyamar (Aktor Palsu)
Penipu menghubungi Anda, biasanya melalui WhatsApp atau telepon, dan mengaku sebagai karyawan jasa pengiriman atau layanan e-commerce tertentu. Mereka berani beraksi setelah Anda selesai berbelanja dan sedang menunggu paket.
2. Umpan Data Detail (Mengaku Tahu Resi)
Untuk membangun kepercayaan, penipu akan menyebutkan data yang detail, seperti nomor resi atau detail paket Anda. Data ini mungkin didapatkan dari kebocoran atau metode phishing lain. Detail palsu ini membuat korban percaya bahwa mereka adalah pihak yang sah.
3. Jebakan Pinjol Ilegal (Solusi Palsu)
Penipu kemudian menawarkan solusi untuk memperbaiki masalah pengiriman, yaitu dengan mengarahkan Anda untuk mengajukan dan mencairkan dana dari aplikasi pinjaman online tertentu.
4. Pengurasan Dana dengan Janji Refund
Setelah dana pinjaman (yang kini menjadi utang Anda) cair, penipu akan meminta Anda mentransfer seluruh dana tersebut ke rekening pribadi mereka dengan berbagai dalih, seperti biaya administrasi paket, jaminan pengiriman atau Alasan bahwa uang tersebut akan segera dikembalikan (refund) setelah proses selesai.
Setelah transfer dilakukan, penipu menghilang, meninggalkan Anda dengan kerugian dana dan tanggung jawab melunasi utang pinjaman online tersebut.
Maka dari itu, kita harus selalu waspada dan berhati-hati agar tidak menjadi korban berikutnya. Berikut adalah tips dalam menghindari jebakan paket bermasalah:
Dengan memahami modus penipuan paket bermasalah dan menerapkan langkah-langkah pencegahannya, Anda dapat melindungi identitas dan reputasi kredit Anda.
Jika Anda merasa menjadi sasaran penipuan, segera hubungi customer service SeaBank melalui telepon di 1500 130 atau cek media sosial SeaBank untuk pengumuman resmi dari SeaBank.
PT Bank Seabank Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)